Jumat, 16 November 2012

fotografi

Tips Memotret Foto Makro yang Bagus....

Fotografi makro adalah fotografi dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik seperti mikroskop.

Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1, yaitu besar gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya. Sebagai contoh, pada film 35 mm, lensa harus dapat fokus pada area sekecil 24 36 mm, yaitu ukuran gambar pada film.

Seiring kemajuan teknologi yang menghasilkan fotografi digital, definisi fotografi makro pun berubah menjadi lebih dinamis yaitu teknik pengambil foto objek dalam jarak yang sangat dekat, berkisar antara 10 hingga 60 cm dari lensa kamera. Sedangkan jarak yang lebih dekat dari 10 cm, bisa dikatakan telah memasuki wilayah fotomikrografi.

Fotografi Makro dapat dilakukan pada objek apa saja. Tanaman, hewan, makanan hingga produk dapat dijadikan sebagai objek untuk menghasilkan sebuah foto makro.Kali ini, kami akan berbagi tips dalam mengambil foto makro secara umum agar Anda dapat menghasi lkan foto makro yang lebih baik. Simak langkah-langkahnya berikut ini:

1. Siapkan Kamera dan Lensa.

Untuk membuat sebuah foto makro saat ini sebenarnya sangatlah mudah. Jika tidak memiliki sebuah kamera DSLR, Anda juga dapat menggunakan kamera saku dan memilih mode makro pada kamera untuk mengambil foto.

Tapi jika Anda pengguna kamera DSLR, untuk membuat sebuah foto makro yang baik, Anda wajib memiliki sebuah lensa makro. Lensa makro memang dibanderol dengan harga yang relatif mahal dibandingkan dengan lensa lain. Namun tidak perlu khawatir karena kini ada alternatif yang lebih murah. Anda dapat menggunakan adapter lensa makro atau extension tube tambahan untuk mengubah lensa standar menjadi sebuah lensa makro.

2. Perhatikan Pencahayaan atau Lighting.

Semakin dekat lensa ke subjek, pencahayaan akan semakin minim. Untuk itu, kondisi pencahayaan di sekitar wajib diperhatikan. Pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatur ISO serendah mungkin. Sebab pada fotografi makro, gambar yang detil dan bebas ganguan noise adalah yang utama.

Setelah mengatur ISO ke angka terendah, Anda kemudian dapat mengatur bukaan diafragma kamera ke posisi terbesar. Melakukan pengaturan diafragma akan sangat menguntungkan pada pemotretan makro dengan subjek yang tidak bergerak seperti tanaman atau produk.

Karena selain akan mendapatkan lebih banyak jumlah cahaya yang masuk, Anda juga akan mendapatkan efek bokeh (blur pada bagian belakang subjek) yang membuat foto tampil lebih artistik.

Namun jika Anda melakukan pemotretan makro ke objek bergerak seperti hewan, maka pengaturan Shutter Speed yang tepat adalah kuncinya. Karena biasanya hewan-hewan kecil seperti semut, lalat, nyamuk, belalang, kupu-kupu dan lain-lain dapat bergerak dengan cepat tanpa kita sadari, sehingga momen yang baik akan hilang begitu saja.

3. Jangan Ragu Memakai Alat Bantu.

Jika Anda memotret makro untuk sebuah produk, sangat disarankan agar Anda melakukannya di dalam studio. Karena dengan menggunakan bantuan lampu studio yang dapat diatur untuk menyala secara continuos akan mempermudah Anda untuk menentukan titik fokus.

Sedangkan untuk pemotretan makro hewan atau tumbuhan yang biasa dilakukan di luar ruangan, Anda dapat menggunakan alat bantu seperti flash, atau flash khusus untuk foto makro jika kondisi pencayaan kurang mendukung. Kemudian, agar gambar yang dihasilkan dapat tetap tajam, jangan lupa gunakan sebuah tripod saat memotret.

4. Perhatikan Fokus dan Mode Metering/

Misfokus atau fokus yang meleset, adalah petaka pada sebuah fotografi makro. Untuk menghindarinya, penggunaan pengaturan fokus secara manual akan lebih efektif dibandingkan dengan mode Autofocus.

Kemudian agar lebih mudah dan cepat dalam menentukan fokus di mode manual, sebaiknya Anda mengatur opsi metering kamera pada mode Spot Metering. Karena penggunaan Spot Metering akan membuat kamera menghitung metering pencahayaan hanya di area fokus yang dituju saja.

5. Memiliki Tujuan/

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, penting diketahui tujuan pengambilan fotografi makro, apakah hanya untuk sekedar iseng, seni, kepentingan ilmiah, pemberitaan atau promosi produk.

Dengan demikian kita bisa fokus. Biasanya untuk kepentingan ilmiah dan pemberitaan lebih mengutamakan 'pesan foto' daripada keindahannya (seni), namun akan menjadi foto yang hebat apabila keduanya dapat disatukan.

6. Bersabarlah dan Tetap Bereksperimen dengan Komposisi.

Memotret makro tidak seperti memotret landscape atau potrait. Anda harus memiliki kesabaran ekstra karena pengambilan gambar harus dilakukan sedekat mungkin dengan subjek. Selain perlu kesabaran lebih, kami juga tetap menyarankan agar Anda terus bereksperimen dengan komposisi agar foto makro menjadi lebih baik setiap harinya.
Selamat mencoba!

http://teknologi.inilah.com/read/detail/1926928/tips-memotret-foto-makro-yang-bagus

fotografi

Nikon D5200, Kamera DSLR Kelas Menengah Dengan Wi-Fi...

Nikon kembali menghadirkan DSLR terbarunya. Kali ini, Nikon D5200 dihadirkan untuk menggantikan Nikon D5100 yang sudah cukup lama dipasarkan. Dari segi fisik, desain bodi D5200 amat mirip dengan Nikon D5100. Layar LCD fleksibel yang dapat diputar dan dilipat berukuran 3 inci dengan tingkat kerapatan gambar 921.000 titik juga sama seperti di Nikon D5100.

Namun perbedaan terbesarnya terletak pada spesifikasi Nikon D5200 yang memiliki peningkatan cukup signifikan. Nikon D5200 kini menggunakan sensor CMOS beresolusi 24,1 MP dan ditunjang dengan dukungan prosesor Nikon EXPEED 3. Ini jelas lebih unggul dari Nikon D5100 yang hanya hadir dengan sensor CMOS 16,1 MP dan prosesor Nikon EXPEED 2.

Dengan dukungan prosesor Nikon Expeed 3 yang lebih mumpuni menjadikan Nikon D5200 dapat digunakan untuk memotret secara continuous dengan kecepatan 5 fps. Perekaman videonya juga lebih baik dengan hasil rekam video pada resolusi Full HD 1080p hingga 60 fps dengan hasil rekam suara yang lebih jelas berkat mikrofon stereo yang disematkan didalam bodinya.

Untuk memotret di kondisi temaram Nikon D5200 hadir dengan opsi pilihan ISO yang cukup lengkap dari ISO 100 hingga ISO 6400. Jika terasa kurang opsi ISO-nya masih dapat didongkrak hingga ISO 25600 melalui mode Hi2. Kegiatan memotret Anda juga akan semakin dimudahkan dengan Nikon D5200. Pasalnya Nikon menghadirkan sistem autofokus 39 titik milik Nikon D7000 dan metering yang lebih akurat dengan mengandalkan sensor metering 2,016-pixel RGB.

Dengan Nikon D5200 Anda juga dapat berkreasi lewat pilihan mode efek yang tersedia dalam 7 pilihan. Diantaranya Selective Colour, Miniature, High and Low Key, Silhouette, Colour Sketch dan Night Vision yang semuanya dapat digunakan pada mode foto atau video. Dan berkat fitur Live View yang dimilikinya, Anda juga dapat langsung melihat hasil foto yang telah diaplikasikan salah satu filter tersebut secara langsung sebelum Anda memutuskan untuk memotret subjek. Tidak lupa Nikon juga melengkapinya dengan dukungan konektivitas nirkabel. Lewat modul nirkabel opsional Nikon WU-1a yang dijual terpisah, Anda kini dapat menghubungkan Nikon D5200 ke perangkat iOS dan Android.

Nikon D5200 akan mulai dijual pada bulan Desember 2012 dengan harga sekitar US$1150 (Rp11 juta) untuk bodi saja dan tersedia dalam 3 pilihan warna trendi seperti matte black, glossy bronze dan candy red.

Sekilas Fitur Nikon D5200:
Sensor: CMOS 24,1 MP
Prosesor: Nikon Expeed 3
Layar: LCD 3-inci Full Articulated 921.000 titik
Video: 1920 x 1080 (60, 50, 30, 25, 24 fps), 1280 x 720 (60, 50 fps), 640 x 424 (30, 25 fps)
Memori: SD/SDHC/SDXC
Wireless: Opsional
Baterai: Lithium-Ion EN-EL14
Berat: 555 gram
Dimensi: 129 x 98 x 78 mm

http://id.berita.yahoo.com/blogs/jagat-pintar/nikon-d5200-kamera-dslr-kelas-menengah-dengan-wi-fi.html