Senin, 13 Februari 2012

info gaya hidup.


'Silent Killer' Ternyata Penyakit Keturunan.

INILAH.COM, Jakarta - Sebuah studi baru menyebutkan bahwa penyakit jantung atau yang sering disebut 'silent killer' ternyata penyakit keturunan yang dibawa sang ayah. 

Penelitian di Inggris menemukan pria yang memiliki variasi kromosom Y memiliki risiko 50% lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner dibandingkan pria lain.Bahkan risiko tetap sama jika pria tersebut tidak memiliki tekanan darah dan level kolesterol yang tinggi serta merokok.

Ilmuwan juga menegaskan mereka yang memiliki variasi kromosom ini lebih mungkin mewariskan bahaya penyakit jantung koroner kepada anak laki-lakinya.

Seperti dikuti Indianexpress, atu dari lima pria berisiko mengalami perubahan DNA yang menaikkan kesempatan mereka untuk terserang penyakit jantung. Temuan ini turut menjelaskan mengapa pria lebih rentan terkena serangan jantung dibandingkan wanita.

"Kami sangat gembira terhadap hasil penelitian ini karena berhasil menemukan bahwa kromosom Y yang rentan memicu penyakit jantung koroner secara genetik. Kami ingin menganalisis lebih lanjut kromosom Y manusia untuk menemukan varian dan spesifikasi gen yang mendorong hubungan ini," ungkap Dr Maciej Tomaszewski dari University of Leicester.

Penelitian ini didasarkan pada analisis wilayah spesifik pria dari kromosom Y terhadap 3.233 pria di Inggris yang tidak terkait secara biologis.Hasilnya menunjukkan 90^ pria membawa salah satu dari dua versi umum kromosom Y, yang disebut haplogroup I dan haplogroup R1b1b2.

Orang yang memiliki haplogroup I memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner dibandingkan pria lain. [mor].

info gaya hidup.

Media Massa, Museum Seni Rupa Indonesia.

TEMPO.CO, Jakarta - Kurator seni Aminudin T.H. Siregar mengatakan seni rupa Indonesia tak terdokumentasi secara baik di museum atau galeri. Dokumentasi tentang seni rupa malah ada di media massa.

“Lukisan atau coretan-coretan para seniman ini ada surat kabar dan majalah. Ini justru museum sebenarnya,” ujar kurator dan pengajar Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung saat berpidato pada peluncuran buku Seni Rupa Indonesia dan Kritik dan Esai, Jumat malam, 10 Februari.

Dia mengkritik tidak berfungsinya museum dan galeri untuk mengumpulkan dokumentasi karya-karya para seniman rupa Indonesia. Padahal dokumentasi ini penting bagi generasi muda untuk mengetahui perkembangan seni di Indonesia.

Menurut dia, seni rupa Indonesia dan kritik seni lukis muncul sejak lahirnya Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Kritik ini muncul dari tulisan seniman Sudjojono. Dia menuliskan sebuah manifesto seni yang menolak gambaran seni romantik.

Kurator Art Jog JAFF 2009 ini juga mengatakan seni rupa Indonesia mempunyai pembabakan berdasarkan periodenya. Mulai periode 1930-1940, 1940-1950, hingga kurun waktu 2000-an. “Yang sering dilupakan orang ketika zaman Jepang, saat itu muncul tulisan bagaimana mengidentifikasi ciri-ciri Persagi yang sangat penting,” ujarnya lagi.

Dengan pembabakan, kumpulan kritik dan esai ini, kata dia, juga akan diketahui ide-ide di belakang karya para seniman itu. Selain itu, menunjukkan perkembangan yang terjadi dalam diri seniman, kritikus, penulis, dan lingkungan kerjanya saat itu.

Buku setebal 500 halaman ini disunting oleh Bambang Bujono (Bambu) dan Wicaksono Adi. Buku ini berisi kumpulan kritik dan esai seni rupa yang muncul sejak 1934 hingga 2006. Buku ini memuat 70 tulisan pilihan dari 900-an kritik dan esai sejak tahun 1934.

Dewan Kesenian mulai mengumpulkan bahan ini dalam rentang waktu tiga tahunan. Setelah itu, mereka menyerahkan kepada penyunting. Mereka kemudian membaca semua tulisan jadul hingga tulisan yang cukup baru. “Kami harus membaca, memilah, dan memilihnya. Yang agak menyulitkan ejaannya,” ujar Bambu.

info seleb.




10 Lagu Terbaik Whitney Houston.

TEMPO.CO,  - Whitney Houston adalah salah satu penyanyi sukses sepanjang masa. Kepergiannya yang mendadak Sabtu 11 Februari 2012 membuat semua orang mengenang kembali lagu-lagunya. Dia adalah orang pertama yang meraih posisi No.1 di tangga lagu Billboard dengan 7 lagu berbeda. Ini adalah 10 lagu terbaik Whitney:

1. "I Will Always Love You" - 1992
"I Will Always Love You" merupakan lagu dari film The Bodyguard, dimana Whitney juga ikut bermain bersama Kevin Costnet. Lagu ini sebenarnya ditulis dan direkam pertama kali oleh Dolly Parton dan meraih kesuksesan di tangga lagu Country. Versi Whitney meraih posisi 1 di tangga lagu Billboar setelah 3 minggu dirilis. Lagu ini menjadi lagu terbaik sepanjang masa dengan menduduki tangga lagu teratas selama 14 minggu dan terjual sebanyak 12 juta kopi di seluruh dunia.

2. "Greatest Love Of All" - 1986
"Greatest Love Of All" awalnya direkam oleh George Benson sebagai lagu pendukung dari film The Gratest yang bercerita tentang petinju legendaris Muhammad Ali. Lagu ini masuk dalam album pertama Whitney, yang berjudul sama dengan namanya Whitney Houston. Lagu ini menduduki posisi pertama selama tingga minggu dan menjadi salah satu lagu Whitney yang paling inspirasional.

3. "How Will I Know" - 1985
"How Will I Know" ditulis oleh George Merrill dan Shannon Rubicam yang lebih dikenal sebagi duo Boy Meets Girl. Dilaporkan, awalnya lagu ini akan dinyanyikan oleh Janet Jackson. Lagu ini membantu menunjukkan kemampuan Whitney Houston dalam menari, menyanyi R&B yang sama baiknya dengan jalur pop yang dia geluti. Lagu ini menjadi lagu kedua Whitney yang menduduki tangga lagu teratas selama dua minggu.

4. "All the Man That I Need" - 1990
"All the Man That I Need" awalnya direkam oleh Linda Clifford dan Sister Sledge sebelum Whitney mengeluarkan versinya di tahun 1990. Lagu ini merupakan lagu kedua yang terbaik dari albumnya yang berjudul I'm Your Baby Tonight. Diproduseri oleh Narada Michael Walden, lagu ini ditambahkan dengan paduan suara gereja di bagian akhirnya.

5. "I Wanna Dance With Somebody (Who Loves Me)" - 1987
Lagu ini merupakan lagu sukses kedua yang ditulis oleh George Merrill dan Shannon Rubicam untuk Whitney Houston. Lagu ini menduduki tangga lagu pertama bersamaan dengan debut album pertamanya. Untuk album ini Whitney Houston mendapatkan Grammy Award kategori Best Female Pop Vocal Performance.

6. "Where Do Broken Hearts Go?" - 1988
Whitney Houston awalnya menolah merekam lagu ini karena merasa tidak ada yang spesial. Namun produsernya saat itu, Clive Davis mengatakan padanya kalau lagu ini akan jadi nomor satu. Dan benar saja, lagu ini menjadi lagu ketujuh Whitney yang mencapai posisi pertama di tangga lagu Billboard.

7. "Didn't We Almost Have It All?" - 1987
"Didn't We Almost Have It All?" merupakan singel kedua dari album pertama Whitney dan juga lagu kedua yang meraih posisi pertama. Lagu ini dinominasikan sebagai Song of the Year pada Grammy Awards 1988.

8. "Saving All My Love For You" - 1985
Kagu ini awalnya hanya mampu meraih kesuksesan kecil saat dibawakan oleh duet Marilyn McCoo dan Billy Davis, Jr. di tahun 1978. Ketika dinyanyikan oleh Whitney lagu ini langsung meraih posisi puncak dan berkat lagu ini juga Whitney memenangkan Grammy pertamanya untuk kategori Best Female Pop Vocal.

9. "I'm Your Baby Tonight" - 1990
Dalam album ini Whitney Houston diberikan lebih banyak kontrol oleh produser dan penulis lagu. Dia semakin kuat dalam jenis musik R&B. Album dan lagu dengan judul yang sama mampu membuat Whitney meraih posisi pertama untuk kedepalan kalinya.

10. "So Emotional" - 1987
Lagu ini ditulis oleh Billy Steinberg dan Tom Kelly, pasangan yang membawa kesuksesan untuk Maddona dengan lagu "Like a Virgin." Lagu ini menjadi lagu keenam Whitney yang berada pada posisi pertama. Atas prestasinya inim WHitney mencapai keududkan yang sama dengan The Beatles dan Bee Gees

info seleb.



Hidup Dramatik Whitney Houston: Tenar, Narkoba, dan Bangkrut

TEMPO.CO - Hidup diva pop dunia Whitney Elizabeth Houston itu berakhir dramatik. Sang biduanita pelanggan Grammy Awards ditemukan tak bernyawa di lantai empat kamar Hotel Hilton Beverly, Los Angeles, Sabtu, 11 Februari 2012 pukul 15.55 waktu setempat.

Lahir di Newar, New Jersey, Amerika Serikat, 9 Agustus 1963, Whitney dibesarkan dari keluarga besar penyanyi keturunan Afro-Amerika. Cissy Houston, ibunya, adalah penyanyi gospel terkenal. Neneknya adalah Aretha Louise Franklin, diva penyanyi 'Soul' kelahiran Memphis, Tennesee, Amerika Serikat, yang menempati peringkat pertama daftar "The Greatest Singers of All Time" memenangkan 18 Grammy Awards. Tante Whitney adalah Dionne Warwick.

Merintis kariernya sebagai penyanyi gereja ketika masih kanak-kanak, Houston menjadi penyanyi latar Chaka Khan, Jermaine Jackson, ketika remaja. Dia juga sempat menjadi foto model sebelum suara emasnya menggerakkan Arista Records untuk mengontraknya.

Debutnya sebagai penyanyi kian terang ketika Clive Davis, produser ternama, melihatnya menyanyi di sebuah kelab malam di New York. Saat itu, usia Houston baru 20 tahun. Clive tergoda dan menawari Houston rekaman. "Pertama kali saya melihatnya bernyanyi adalah pada saat konser ibunya di sebuah klub. Kemampuan bernyanyi Houston sungguh mengejutkanku," kata Davis kepada Good Morning America.

Di tangan Clive, album baru Houston sukses. Ia bahkan menjadi salah seorang penyanyi wanita Afrika-Amerika pertama yang masuk dalam tangga lagu MTV, yang didominasi penyanyi rock kulit putih. Seluruh dunia menjulukinya sebagai "The Voice" karena memiliki jangkauan suara lima oktaf. Houston juga dikenal karena kemampuan penyanyi pop-gospel yang bersuara indah dan kuat.

Album debutnya menjadi album dengan penjualan tertinggi sebagai seorang penyanyi solo. Houston menduduki peringkat 1 di tangga lagu Billboard 200. Saat itu ia menjual sekitar 25 juta kopi di seluruh dunia.

Secara total, Houston merilis album dari album pertamanya yang dinamainya sendiri, Whitney Houston. Total penjualannya lebih dari 17 juta kopi album dan meraih peringkat pertama di tangga Billboard Hot 100, mematahkan rekor enam kali yang dipegang The Beatles dan Bee Gees.

Houston juga menghasilkan tiga album soundtrack dari film yang juga ia bintangi, yaitu The Bodyguard, Waiting to Exhale, dan The Preachers Wife. Ketiga soundtrack itu juga mengawali debutnya di film. Bahkan film The Bodyguard yang dibintanginya bersama Kevin Costner membuat soundtrack film itu, yang berjudul I Will Always Love You, menjadi hit internasional. Ini menjadi awal pengakuan dunia akan kekuatan vokal Houston.

Karenanya, ia menjadi pelanggan award. Houston menerima 30 penghargaan Billboard, 22 American Music Awards, dan dua Emmy Awards.

Pada 1992, Houston memutuskan menikah dengan penyanyi Bobby Brown. Pasangan ini penuh masalah, termasuk mengalami ketergantungan narkoba. Pada 2003, Brown ditahan dengan tuduhan menyerang Houston.

Suami-istri yang punya seorang putri, Bobbi Kristina, 19 tahun, ini bercerai tahun 2007. Kondisi emosional semakin memburuk dan Houston semakin sulit melepaskan diri dari narkoba. Banyak perubahan sikapnya yang cenderung kasar dan media mulai memiliki catatan buruk soal perangai Houston.

Citra Houston terpuruk setelah bersahabat dengan kokain, ganja, dan obat-obatan terlarang. Karier Houston di titik nadir. Di tahun 2009, Houston mulai mencoba kembali menata hidupnya. Ia pun menghasilkan sebuah album, I Look to You.

Album ini berhasil mendapatkan Platinum. Bahkan tahun ini Houston membintangi sebuah film berjudul Sparkle, yang merupakan pembuatan ulang film dengan judul yang sama di tahun 1967. Film ini berkisah tentang grup musik The Supremes.

Namun lagi-lagi Houston terjerat narkoba. Penjualan albumnya jeblok dan terpaksa dihentikan. Suara emasnya rusak, menjadi kering, serak, dan tak dapat lagi menjangkau lima oktaf seperti yang selama ini dia miliki. Kondisi tubuhnya pun tak lagi prima. Beberapa konsernya terpaksa ditunda. Bahkan konsernya yang di London, April 2011, disumpah serapahi pengemarnya karena dihentikan di tengah jalan.

Houston sadar penuh kariernya terancam. Tahun 2002, saat diwawancara Diane Sawyer dari ABC secara eksklusif, Houston mengakui kerepotan mengatasi kecanduannya pada obat-obatan. "Setan terbesar itu pada diri saya," kata Houston yang saat itu masih bersama suaminya, Bobby Brown. "Saya tak lagi bisa membedakan narkoba sebagai sahabat baik saya ataupun musuh terbesar saya."

Di akhir hidupnya, sebelum ditemukan tewas, Houston dikabarkan sedang mengalami krisis keuangan dan berada di ambang kebangkrutan. Sejumlah media Amerika melansir sebuah sumber yang menyebutkan Houston minta bantuan keuangan dari label rekamannya, Arista, yang sudah memberinya pembayaran untuk album berikutnya. “Keberuntungan Houston hilang. Industri musik mendukungnya dan label rekamannya memberi uang untuk album berikutnya. Tapi tidak ada yang tahu kapan album itu akan dirilis,” kata sumber.

Houston juga dikabarkan bakal kehilangan rumahnya. “Dia mungkin akan kehilangan tempat tinggal jika tidak ada orang yang menyelamatkannya,” kata sumber yang sama. Ia bahkan harus menghubungi temannya untuk meminjam uang. “Dia memanggil seseorang untuk meminjam US$ 100. Sangat menyedihkan."

info seleb.


Whitney Houston, Antara Kokain, Sabu, dan Ganja.

TEMPO.CO, - Bintang pop legendaris Amerika Serikat, Whitney Houston, meninggal Sabtu, 11 Februari 2012 malam. Penyanyi bersuara emas itu meninggal di usianya yang ke-48 tahun setelah ketergantungannya terhadap obat-obatan terlarang. Selama beberapa tahun terakhir, penyanyi yang sukses menjual albumnya hingga 170 juta keping di seluruh dunia ini berjuang melawan kecanduan obat-obatan terlarang.

Lahir lahir pada 9 Agustus 1963 di Newark, New Jersey, Houston adalah putri dari penyanyi Cissy Houston. Produser ternama, Clive Davis, menemukan bakatnya ketika Houston sedang bernyanyi di sebuah kelab di New York pada awal 1980-an. Tak lama kemudian, ia menandatangani kontrak rekaman.

Houston menjadi artis paling laris dalam industri musik era 1980 hingga akhir 1990. Suara emasnya mampu menyihir penonton dan penyuka musiknya. Tujuh lagu hitnya menduduki posisi pertama tangga lagu Billboard pada 1980-an. Di antaranya Saving All My Love for You, Greatest Love of All, dan Where Do Broken Hearts Go. Album soundtrack berisi lagu-lagu Houston untuk film The Bodyguard bahkan menjadi album soundtrack terlaris sepanjang masa.

Houston juga menjadi bintang di film tersebut. Ia juga membintangi sejumlah film di tahun 1990-an, di antaranya Waiting to Exhale. Tahun 2000, ia meraih penghargaan Grammy Awards-nya yang ke-6 untuk kategori Best Female R&B Performance. Sebulan kemudian, dia dianugerahi gelar artis terbaik sepanjang dekade di penghargaan musik "Soul Train".

Di puncak ketenaran itu, Houston dikabarkan kecanduan obat-obatan terlarang. Houston tak mampu mengendalikan ketergantungannya. Tak heran jika kemudian penjualan albumnya lantas jeblok dan terpaksa dihentikan.

Citra Houston terpuruk setelah bersahabat dengan kokain, ganja, dan obat-obatan terlarang. Suara emasnya rusak, menjadi kering, serak, dan tak dapat lagi menjangkau 5 oktaf seperti yang selama ini dia miliki. Kondisi tubuhnya pun tak lagi prima.

Tahun 2002, saat diwawancara ABC secara eksklusif, Houston mengakui kerepotan mengatasi kecanduannya pada obat-obatan. "Setan terbesar itu pada diri saya," kata Houston yang saat itu masih bersama suaminya, Bobby Brown. "Saya tak lagi bisa membedakan narkoba sebagai sahabat baik saya ataupun musuh terbesar saya."

Pekan lalu, media Amerika mengabarkan Houston masih hanya kerepotan mengatasi narkoba. Sebuah media melansir Houston keluar dari kelab malam sambil marah-marah dan tersandung-sandung. Tampilannya kusut dan berantakan. Ia juga terlihat marah-marah kepada seorang fotografer. Pengawal pribadi Houston ketika itu tampak membantu menopang tubuhnya.