Senin, 09 Januari 2012

berita (info gaya hidup)...

6 Gaya Tetap Trendi di Musim Hujan


TEMPO.CO- Hujan semakin lebat, genangan air di mana-mana. Tapi, bukan berarti Anda tidak boleh tampil stylish. Ini tip berpakaian agar Anda tetap trendi di musim hujan tanpa terkesan berlebihan.

Boot.
Mumpung boot masih tren di awal 2012 ini, sah saja Anda memakai sepatu boot saat pergi ke kantor, kuliah, atau ke mal. Perhatikan model dan bahan. Bahan suede dan canvas sangat tidak cocok dipakai saat musim hujan dengan genangan air di mana-mana. Pilihlah boot dengan sol karet atau kulit yang mudah dibersihkan.

Tight.
Tight berbeda dengan stoking. Bahan tight lebih tebal dibandingkan stoking yang menutupi seluruh kaki. Memakai tight dikombinasikan dengan boot membuat kaki lebih hangat dan penampilan lebih trendi.

Trench Coat.
Jangan memakai trench coat saat matahari panas terik. Pasti rasanya seperti sauna. Tapi, saat hujan badai menyerang, trench coat bisa menolong Anda. Pilihlah jaket panjang berkancing dengan belt di pinggang. Dijamin tubuh Anda semakin hangat dan tetap sytlish.

Hoodie Jacket.
Ini jaket paling favorit yang bisa dipakai pria atau wanita. Penutup kepalanya bisa membantu menghalau angin kencang dan melindungi kepala dari air hujan. Pilih jaket ber-capuchon dengan warna netral agar mudah dipadukan dengan pakaian di dalamnya.

Syal.
Selendang kain ini sangat membantu menghangatkan leher. Aksesori ini juga akan membuat penampilan lebih oke. Sesuaikan warnanya dengan pakaian Anda hari itu. Boleh pilih warna ngjreng kalau ingin membuat syal jadi pusat perhatian. Warna netral seperti hitam atau krem pun tetap menarik.

Payung.
Percuma keren kalau Anda basah kuyup karena tidak memakai payung. Pilih payung dengan model dan warna kesukaan Anda.


http://www.tempo.co/read/news/2012/01/05/110375574/6-Gaya-Tetap-Trendi-di-Musim-Hujan

Sebut Sebagai Markas 'Agama Ilegal', Pemerintah China Bongkar Paksa Masjid Bersejarah


REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Muslim China, telah mengecam pembongkaran sebuah masjid tua yang sudah berabad-abad di barat laut negara itu. Mereka juga memperingatkan bahwa langkah itu, bisa memicu ketegangan etnis di negara ini. Dua Muslim tewas dalam insiden ini.

"Kami telah memperbaharui dan merenovasi masjid ini dengan kerja keras dan darah," kata Zhe Tao, istri imam masjid, dikutip Los Angeles Times. Dia juga menambahkan,"Sangat menyedihkan, melihat masjid itu dihancurkan," tambahnya.

Pemerintah China menyatakan, bahwa masjid merupakan "Tempat agama yang ilegal" padahal penduduk Muslim telah mengeluarkan uang sebanyak 127 ribu dolar AS untuk merenovasi masjid tersebut.

Pembongkaran telah memicu bentrokan antara warga dan pasukan keamanan. Bentrokan ini menewaskan dua orang.

Padahal, masjid yang sudah ada sejak dinasti Qing abad ke -19 ini telah terdaftar resmi di Pemerintahan China. Pembongkaran ini kali kedua yang dilakukan Pemerintah. Sebelumnya, Masjid di desa Taoshan, di wilayah Ningxia, utara-barat China awal pekan ini.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/01/06/lxcpz9-sebut-sebagai-markas-agama-ilegal-pemerintah-china-bongkar-paksa-masjid-bersejarah

umum ( motivasi )

Bekerja, Jangan Meminta...

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Dr A Ilyas Ismail



Pada suatu hari, sahabat Abu Sa`id al-Khudzri tidak memiliki apa pun untuk sarapan pagi. Istrinya meminta al-Khudzri agar datang kepada Rasulullah SAW. Sudah umum diketahui, siapa pun datang dan meminta sesuatu kepada Rasul, beliau pasti memberikannya. Namun, al-Khudzri menolaknya, sampai suatu ketika ia begitu terpaksa, lalu datang ke rumah Nabi. Sesampainya di kediaman Nabi, beliau sedang memberi wejangan (khutbah). "Siapa merasa cukup, Allah mencukupkannya. Siapa memelihara diri (dari minta-minta), Allah pun memeliharanya." Mendengar nasihat Nabi itu, al-Khudzri mengurungkan niatnya dan kembali pulang ke rumahnya. (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Beberapa pelajaran berharga bisa dipetik dari kisah ini. Pertama, al-Khudzri, seperti para sahabat umumnya, memiliki tingkat kepatuhan yang sangat tinggi terhadap seruan Nabi. Mereka tak pernah menawar, tetapi selalu taat dan patuh (sami`na wa atha`na). "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan, apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah." (QS al-Hasyr [59]: 7).

Kedua, al-Khudzri berusaha menjaga dan memelihara diri dari sikap minta-minta, lantaran hal demikian termasuk perbuatan yang tercela. Seperti diceritakan dalam Alquran, meski mendapat kesulitan, para sahabat pantang meminta-minta (mengemis). (QS al-Baqarah [2]: 273).

Ketiga, jalan untuk mendapatkan rezeki adalah bekerja dan berusaha, bukan minta-minta. Sejak mendengar nasihat Nabi SAW, al-Khudzri tak pernah lagi berpikir minta-minta, tetapi bekerja dan berusaha. Seperti diakui al-Khudzri dalam kisah ini, bahwa dengan usaha dan kerja keras, ia dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya, bahkan ia tergolong orang yang paling kaya di kalangaan sahabat Anshar.

Kerja menjadi penting karena ia merupakan indikator keberadaan manusia. Tanpa kerja, manusia sama dengan tidak ada (wujuduhu ka `adamihi). Kerja juga penting, karena ia menjadi satu-satunya jalan agar manusia bisa mengaktualisasikan bakat-bakat dan kemampuan yang dimilikinya.

Seterusnya, kerja penting karena hanya dengan bekerja manusia dapat membebaskan diri dari ketergantungan secara ekonomi dengan pihak-pihak lain. Lebih lanjut, kerja menjadi lebih penting lagi, karena dengan bekerja manusia bisa memperbanyak investasi kebaikan untuk kebahagiaannya sendiri di dunia dan akhirat. (QS al-Kahfi [18]: 110).

Belajar dari pengalaman al-Khudzri ini, kita sesungguhnya tak boleh membantu orang-orang miskin hanya dengan membagi-bagikan uang semata. Cara ini selain tidak mendidik, juga tidak produktif, karena menciptakan ketergantungan abadi. Yang terbaik adalah membantu mereka agar mereka bisa membantu diri sendiri, dengan filosofi Help people for the help himself. Caranya, mereka dibantu agar mengenali potensi-potensi mereka dan mengaktualisakannya sebaik mungkin, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka secara mandiri, baik material maupun spiritual. Inilah sesunggunya etos dan pesan moral yang disampaikan Nabi SAW kepada al-Khudzri, yaitu kerja dan bukan minta-mita. Wallahu alam.

Redaktur: Heri Ruslan

UGM Bikin Konferter Bahan Bakar.


TEMPO.CO , Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah menyelesaikan prototipe konferter kit pengubah bahan bakar besin menjadi bahan bakar gas. Alat itu diuji coba hari ini. "Kami siap memproduksi massal asal ada industri tertarik mengembangkannya," ujar Jayan Sentanuhadi, dosen pembimbing Tim Semar, kepada Tempo di Fakultas Teknik UGM.

Prototipe konferter ini didesain Mohamad Nurul Ahbab, mahasiswa Teknik Mesin UGM. Dengan alat konferter itu mobil bisa punya dua bahan bakar, yakni bensin dan gas. Cara kerja alat itu sederhana. Gas dimasukkan ke dalam tabung tekanan tinggi, 200 bar, yang kemudian diturunkan dengan alat pressure reduser hingga tinggal 2 bar. Alat itu dihubungkan ke filter dan injektor di bagian mesin. Tabung gas diletakkan di bagasi, sedang tombol switch di sebelah setir mobil. Adapun filter dan injektor diletakkan di mesin depan.

Ketika terjadi perpindahan dari bahan bakar bensin ke gas tombol swicht akan berubah warna. "Kalau warna (tombol) hijau berarti mobil memakai bahan bakar gas. Jika merah sedang memakai bensin," ujar Bastian, rekan Mohamad yang mengurus standardisasi alat.

Keuntungan memakai bahan bakar gas, emisi gas buang akan berkurang. Selain itu bahan bakar gas juga lebih murah. "Memakai gas lebih murah separuh (bahan bakar bensin)," ujar Mohamad. Menurut Jayan, konferter buatan Mohamad itu diproduksi dengan biaya Rp 5 juta. Tapi jika diproduksi massal biayanya bisa ditekan menjadi hanya Rp 2 juta.

Menurut Mohamad, penyempurnaan terus mereka lakukan. Khususnya terhadap karet penyekat. "Safety-nya tergantung pada karet penyekat," katanya. Jika karet penyekat bagus, dia yakin tabung gas tak akan meledak.

BERNADA RURIT
http://www.tempo.co/read/news/2012/01/09/061376226/UGM--Bikin-Konferter-Bahan-Bakar

berita ekonomi...

Pendapatan di Bawah 3 Juta, Kartu Kredit Ditarik

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Puji Atmoko, menyatakan BI akan meminta bank menarik kartu kredit yang diterbitkannya dari nasabah yang berpendapatan kurang dari Rp 3 juta per bulan.

“Kalau kurang dari itu kartu harus didrop,” katanya dalam acara Bincang-bincang Moneter BI, Senin 9 Januari 2012.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/2/PBI/2012 yang merupakan revisi dari PBI Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu, bank hanya boleh memberikan pinjaman kartu kredit kepada nasabah yang memiliki pendapatan minimal Rp 3 juta.

Aturan pinjaman tersebut juga berlaku bagi nasabah pemegang kartu kredit lama. Puji menyebutkan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk penyesuaian. Pertama, bank harus menarik kartu kredit apabila pendapatan nasabah lama kurang dari Rp 3 juta.

Kedua, apabila pendapatan memenuhi syarat, yang dilakukan adalah penyesuaian jumlah plafon pinjaman.

Kebijakan ini akan mulai efektif 1 Januari 2013 dengan masa transisi dua tahun. Dengan kata lain, batas akhir penyesuaian bagi nasabah lama adalah 1 Januari 2015.

DINA BERINA

http://www.tempo.co/read/news/2012/01/09/087376202/Pendapatan-di-Bawah-3-Juta-Kartu-Kredit-Ditarik

Yang Bergaji Rp 20 Juta Bisa Punya 2 Kartu Kredit.


TEMPO.CO, Jakarta - "Kabar buruk" bahwa nasabah bank hanya boleh pegang dua kartu kredit mengejutkan banyak orang. Namun ternyata aturan baru yang bakal dikeluarkan Bank Indonesia itu tak berlaku mutlak.

Adapun untuk nasabah dengan penghasilan tinggi, misalnya di atas Rp 20 juta sebulan, kebijakan pemberian kartu kredit diserahkan kepada penerbit.

Bank Indonesia benar-benar akan "bertindak keras" kepada nasabah dengan penghasilan di bawah Rp 3 juta sebulan. "Hanya boleh punya dua kartu kredit," kata Direktur Direktorat Sistem Pembayaran dan Akunting Bank Indonesia Ronald Waas di Jakarta kemarin.

Kebijakan tersebut akan masuk pada revisi Peraturan Bank Indonesia tentang Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu. Beleid ini belum resmi disahkan, tapi sudah disetujui dalam rapat Dewan Gubernur. Menurut Ronald, aturan dikeluarkan paling cepat pada akhir November mendatang.

Selama ini bank seperti berlomba-lomba memberikan penawaran kartu kredit. Melalu pemasaran lewat telepon mereka menghujani nasabah dengan berbagai tawaran kartu kredit. Tak pelak, banyak nasabah dengan gaji pas-pasan yang akhirnya punya lebih dari satu kartu kredit dan macet.

General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia Steve Marta mengatakan selama ini pembayaran macet bukan hanya berasal dari nasabah yang memiliki kartu kredit lebih dari dua, tapi juga dari nasabah yang hanya memiliki satu kartu.

Kendati begitu, Steve setuju pembatasan berlaku bagi nasabah berpenghasilan menengah ke bawah. "Pembatasan berdasarkan segmen tertentu saja, setidaknya di bawah Rp 5 juta, atau Rp 3 juta per bulan, tidak jadi masalah," katanya.

Alasannya, dalam memberikan kartu kredit, bank juga telah memperhatikan tingkat penghasilan nasabah. Bank akan lebih berhati-hati dalam memberikan kartu kredit kepada nasabah yang memiliki penghasilan di bawah Rp 5 juta.

Hingga tahun lalu, jumlah kartu kredit yang beredar 13,5 juta kartu. Hingga akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai 14,4 juta kartu. Artinya, setiap tahun bertambah 1 juta kartu. Steve yakin pertumbuhan kartu ini akan terus bertambah.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Huzna Zahir pun menyatakan setuju dengan kebijakan pembatasan kepemilikan kartu kredit. Menurut dia, selama ini terbukti bank tidak menjalankan verifikasi data kelayakan nasabah. "Sehingga langkah pembatasan perlu dilakukan," ujarnya kemarin.

Namun pembatasan tersebut semestinya tidak hanya berdasarkan tingkat penghasilan nasabah. Menurut dia, meski berpenghasilan besar, tidak tertutup kemungkinan seorang nasabah berisiko terjebak dan tidak mampu membayar tagihan.

http://www.tempo.co/read/news/2011/11/05/087364992/Yang-Bergaji-Rp-20-Juta-Bisa-Punya-2-Kartu-Kredit