Selasa, 24 Januari 2012

info Dunia.

Anak-anak Iran Protes Larangan Barbie.

TEMPO.CO , Teheran- Larangan peredaran boneka Barbie di Iran telah menyebabkan keresahan anak-anak Iran penggemar boneka asal Amerika Serikat itu. "Anak saya lebih suka boneka Barbie ketimbang boneka pemerintah," kata Farnaz, Kamis, 19 Januari 2012.

Polisi moral di Iran sedang giat merazia peredaran boneka Barbie. "Sejak tiga minggu lalu para polisi moral datang ke toko kami kemudian meminta menurunkan semua Barbie," ujar seorang pedagang.

Razia Barbie disinyalir sebagai dampak konflik yang memanas antara Iran dan Amerika Serikat belakangan ini. Sejak 1996 pemuka agama Iran menyatakan boneka buatan Mattel Inc. asal Amerika ini telah merusak masyarakatnya. "Merusak budaya dan menyebabkan dampak sosial," ujarnya.

Pada 2002 pemerintah mengeluarkan boneka resmi, dengan jenis kelamin perempuan bernama Sara dan boneka laki-laki bernama Dara, untuk menggeser Barbie. Penampilan Sara dan Dara telah disesuaikan dengan budaya setempat, yakni menggunakan pakaian tradisional dan tertutup seperti jilbab.

Namun sebagian anak-anak tidak menyukai boneka ini. "Anak saya mengatakan Sara dan Dara berpenampilan jelek dan gendut," ujar Farnaz.

Keberadaan Sara dan Dara tidak mampu meredam permintaan masyarakat atas boneka Barbie. Tidak mengherankan, meski dilarang, masih banyak penjual yang menjajakan boneka Barbie secara diam-diam. "Kami masih menjual Barbie secara sembunyi-sembunyi," ujar seorang pedagang boneka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar