Jumat, 10 Agustus 2012

Office bullying

Bullying di Tempat Kerja.

Office bullying menciptakan suasana kerja yang tidak kondusif. Bahkan bukan tidak mungkin dalam jangka panjang bisa merusak kinerja perusahaan karena memengaruhi produktivitas kerja.


"Bagi korban, bully jelas menyebabkan stres. Selain merasa terkucil, ia pun tidak termotivasi untuk bekerja," ujar Ike Sugianto, psikolog yang juga aktif dalam kampanye anti bullying ke sekolah-sekolah.

"Sementara buat pelaku, bullying mengikis keterampilannya membangun relasi sosial yang sehat dan positif. Dan tanpa disadari ia memelihara rasa tidak aman dalam dirinya," tambahnya.

Jika Anda korbannya, kunci melawan bullying ada di tangan Anda sendiri.

Bangun harga diri

"Tunjukkan sikap yang membuat orang lain segan. Lakukan introspeksi. Jangan-jangan ini terjadi karena Anda tidak bisa berkata tidak. Maka belajarlah menolak dengan sopan. Atau jangan-jangan reaksi Anda terhadap candaan terlalu berlebihan sehingga rekan makin senang," jelas Ike.



2. Lakukan klarifikasi


Jika yang terjadi berupa gosip atau fitnah yang bisa dibuktikan Ike menyarankan untuk mengklarifikasi. Misalnya dituduh korupsi, Anda tentu punya bukti catatan keuangan. Tunjukkan itu pada pihak berwenang. Karena ini menyangkut kredibilitas Anda. Namun jika gosip sekadar hal remeh seperti Anda naksir atasan itu bisa diabaikan.



3. Mengundurkan diri bukan jawaban


Seringkali mengundurkan diri menjadi langkah emosional yang segera diambil. Namun Ike mengingatkan jangan buru-buru menyerah.


"Jangan tergesa-gesa, setidaknya berjuanglah untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih kuat. Sebab percuma pindah kerja kalau tetap merasa kecil, dan tetap merasa jadi korban," ungkapnya.



4 Melapor bukan mengadu


Jika bullying sampai mengganggu kinerja tim, melapor pada atasan atau pihak HRD bisa jadi pilihan. Melapor berbeda dengan mengadu, ungkapkan saja faktanya tanpa perlu menyerang pelaku dan mengasihani diri sendiri. Jangan lupa sertakan bukti seperti email yang menyerang pribadi.



5. Abaikan dan hadapi


Lynn Taylor penulis Tame of Your Terrible Office Tyrant mengungkapkan menghadapi pelaku bully sama dengan menghadapi tantrum si kecil.


Saat ia beraksi, tetaplah tenang. Jangan memotong, menunjukkan mimik mencibir apalagi menangis. Dengarkan saja. Saat ia selesai, jawab langsung pada topik bagaimana memperbaikinya. Lynn mengatakan pelaku mengharapkan Anda melawan lalu jatuh, namun jika Anda berbalik menjadi pendukung timnya, situasi akan berbeda.

http://id.she.yahoo.com/bullying-di-tempat-kerja-habis-070000601.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar